11 Apr 2021

Fisiologi Puasa


Sebentar lagi kita akan segera memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriah. Tahun ini masih cukup berbeda dengan biasanya karena pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir. Namun sayatidak dalam rangka membahas tentang COVID-19, melainkan pada artikel ini saya akan membahas tentang apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita menjalankan ibadah puasa, fisiologi puasa. Ketika berpuasa selama sebulan penuh (bagi laki-laki) dan hampir sebulan penuh (bagi perempuan yang belum manopause), tentu ada perubahan yang luar biasa dari pola dietnya, yang tentu saja hal tersebut akan berpengaruh juga pada fisioloig tubuhnya. Kita patut bersyukur karena dibalik perintah puasa ramadhan, selain memiliki maknawiyah yang luar biasa, juga terdapat keuntungan fisiologis bagi tubuh. Sesuai dengan sabda nabi "Summu tasihhu". Artinya, "Berpuasalah, maka kalian akan sehat". 

Yang pertama, puasa merupakan kesempatan sel tubuh untuk melakkukan restorasi. 
Sebagaimana kita semua ketahui, tubuh kita tersusun atas berbagai sistem organ yang membangun suatu fungsi tertentu, seperti pencernaan, sirkulasi, gerak, ekskresi dsb. sistem tersebut dibagun atas berbagai organ, dan organ sendiri tersusun atas bermacam jaringan, sedangkan jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Dalam menjalankan fungsi tubuh, semuanya bersinergi dan menjalankan fungsinya masing-masing. 

Lalu, apa kaitannya dengan puasa? 
Hehe, OK. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan fungsi tubuh tertentu, setiap sel dan jaringan penyokong fungsi tersebut bekerja selama fungsi tersebut terjadi. Sebagai contoh, mari kita perhatikan sistem pencernaan kita. Dalam sistem pencernaan, saat kita makan, mulai dari mulut sampai anus, semuanya terlibat, semuanya bekerja sesuai dengan fungsinya. Nah, ketika kita puasa maka akan ada cukup waktu dimana organ-organ ini tidak bekerja atau bekerja namun tidak seberat biasanya. 

Mari kita simak penjelasan kontributor laman biologi-sel.com bernama Tanri Alim berikut: 
Setelah makanan perjalanan ke lambung melalui kerongkongan, tetap di dalam perut selama 3 sampai 4 jam. Perut menghasilkan berbagai cairan pencernaan dan enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan makanan. Hal ini juga campuran makanan baik oleh kontraktor dan memperluas otot perut. Campuran ini kemudian diteruskan ke usus, di mana ia menghabiskan lain 6 sampai 7 jam. Penyerapan nutrisi berlangsung di usus setelah itu dikirim ke usus untuk ekskresi. Fungsi usus besar adalah menyerap air dari bahan limbah makanan dan mempersiapkannya untuk ekskresi. Makanan tercerna dalam usus tetap tersebut sampai diusir keluar. Dengan demikian, dalam semua, proses pencernaan selesai dalam waktu 12 sampai 24 jam.
Nah bayangkan betapa beratnya kerja organ-organ pencernaan kita dengan pola makan sehari-hari yang kita jalani, belum lagi yang doyan ngemil (apalagi ngemilnya mie instan, hehehe). Subhanallah kawan, Allah mewajibkan kita ummat muslim untuk berpuasa sebulan penuh di Bulan Ramadhan, dimana salah satu hikmahnya adalah dapat mengistirahatkan sistem pencernaan kita. 

Saat organ-organ pencernaan beristirahat dari fungsi-fungsinya, saat itulah organ, jaringan atau sel tersebut malakukan restorasi. Restorasi adalah kegiatan mengembalikan kondisi sel/jaringan tersebut ke keadaan semula (keadaan normal). Setelah bekerja keras, restorasi sangat penting untuk menjaga fungsi dan kemampuan sel tersebut. Restorasi di tingkat sel, dapat berupa penormalan kembali homeostasis, ion-ion, nutrisi, siklus dsb. Dalam tingkat jaringan, kegiatan ini dapat berupa penggantian sel-sel yang sudah 'aus' atau sel-sel yang sudah tua dengan sel-sel baru yang 'fresh'. Restorasi ini sangat penting untuk menjaga fungsi dan kinerja dari jaringan/organ tersebut. So, inilah salah satu hikmah puasa dimana Allah SWT memberikan kita waktu agar kita memberi kesempatan tubuh kita sendiri untuk melakukan restorasi. 


Yang kedua, peningkatan GH pada saat puasa
Hormon pertumbuhan justru meningkat saat puasa?! terdengar sedikit kontradiktif mungkin, tapi itulah yang terjadi. Subhanallah. Mungkin logika kita berpikir, hormon pertumbuhan tugasnya untuk memicu pertumbuhan, sedangkan pertumbuhan butuh asupan makanan, sehingga seharusnya hormon ini diproduksi ketika tubuh kita kemasukan asupan makanan yang banyak, kok ini malah meningkat disaat puasa?! hehe, disinilah yang menarik. 

Mari kita bahas dulu tentang hormon pertumbuhan, yuk simak penjelasan dari Nichole Marwick berikut ini:

Nah, sudah jelas kan apa itu hormon pertumbuhan  atau GH? 
GH atau HGH atau somatotrophin yaitu hormon yang disekresikan oleh sel somatotroph dalam kelenjar  pituitary di otak. Dalam tubuh, hormon ini berfungsi antara lain untuk menstimulasi reproduksi sel, merangsang sintesis protein, merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan meangsang pertumbuhan otot, memperbaiki kerusakan sel dan jaringan dsb. Singkatnya hormon ini PENTING untuk pertumbuhan dan perawatan sel/jaringan/organ kita. | ini mah pelajaran Biologi SMA, hehehe. 
Ok, lanjut...

Selain fungsi di atas, berikut beberapa fungsi GH secara spesifik:
  • Mengurangi pemakaian gula darah
  • Mengurangi pembentukan glikogen
  • Mingkatkan transfer asam amino kedalam sel dan sistesis protein
  • Meningkatkan pemecahan lemak dan penggunaanya
  • Meningkatkan sintesis colagen (mungkin ini yang membuat sebagian menyebut GH sebagai hormon awet muda :D )
  • Meningkatkan pertumbuhan kartilago (tulang rawan) 
  • Meningkatkan retensi nitrogen, sodium, potasium dan fosfor
  • Meningkatkan aliran ginjal
  • Melancarkan proses filtrasi (penyaringan darah oleh ginjal)
  • Meningkatan fungsi imunitas tubuh. |sumber|
  • Dengan fungsi-fungsi yang 'wah' di atas, pantaslah GH dianggap sebagai hormon yang sangat penting bagi tubuh kita. 


Pada tahun 1986 telah dilakukan riset yang meneliti sekresi HGH pada saat puasa. Mungkin penelitian inilah yang pertama kali membuktikan bahwa pada saat puasa akan terjadi peningkatan sekresi HGH.. Selanjutnya, seorang peneliti di  Leiden University Medical Center di Netherlands (Madelon Buijs) melaporkan bahwa level HGH akan meningkat secara signifikan dalam 13 jam setelah puasa. Penelitian lain yang dilakukan oleh  Hartman, et al. menunjukkan peningkatan HGH sebesar 500% setelah 24 jam puasa! |sumber|

G Y Ho et al. melaporkan dari hasil penelitiannya bahwa puasa terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan GH |sumber| . Dalam penjelasannya G Y Ho, menyebutkan bahwa sekresi berlipat dari GH merupakan respon atas kondisi lapar yang di alami tubuh. Sederhananya ketika tubuh lapar dan kita tidak makan (karena puasa) maka tubuh akan merespon dengan mensekresikan GH yang dapat memecah lemak sebagai sumber energi. Dalam kondisi tidak puasa, saat lapar kita makan, sehingga GH tidak diperlukan. Padahal selain memecah lemak GH memiliki sederet fungsi yang sangat baik bagi tubuh kita. 

Ini menarik, salah satu sunah yang diajarkan Rosullah adalah, "makanlah setelah lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Konsep ini sangat relevan jika dikaitkan dengan sekresi GH. Mungkin ini salah satu penjelasan atas kesehatan fisik sang nabi. 

GH juga cukup populer di kalangan body builder, terapi puasa juga merupakan salah satu program para 'pecinta otot' ini. Dengan puasa, GH diskresi dan dengan demikian lemah dipecah dan protein dibentuk. 

Yang ketiga, detoksifikasi tubuh saat puasa
Selama menjalankan fungsinya, tubuh-terutama organ-organ pencernaan, akan mengalami penumpukan senyawa-senyawa yang kurang baik. normalnya senyawa-senyawa ini akan dikeluarkan dalam tubuh. Namun karena 'tidak sempat' maka senyawa ini masih berada di dalam tubuh.Tidak sempat ini salah satu penyebabnya karena organ pencernaan dipaksa untuk bekerja secara non-stop. Saat berpuasa terdapat jeda waktu yang cukup lama dimana organ-organ pencernaan tidak bekerja, karena memang tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Saat itulah maka penumpukan senyawa-senyawa berbahaya ini dapat dibuang oleh tubuh atau kita mengenalnya sebagai detoksifikasi. 

Detoksifikasi alami oleh tubuh dapat terjadi melalui beberapa cara misalkan berkeringat, buang air kecil dan buang air besar. Saat berpuasa tubuh punya waktu yang cukup untuk melalukan proses ini dengan baik, sebelum kemasukan asupan makanan yang baru. So, kita patut bersyukur selain menyehatkan jiwa, puasa juga menyehatkan raga kita. 

Maha Besar Allah SWT, Ar-Rohman, Ar-Rohim. Allah SWT yang menciptakan kita, Allah SWT tahu betul apa yang kita butuhkan. Semoga dengan sedikit tahu tentang hikmah puasa bagi tubuh, puasanya semakin semangat. Tapi ingat, sebagai muslim kita berpuasa, karena diperintahkan oleh Allah SWT. 


Rujukan:
Nichole Marwick - https://youtu.be/A2eIEMfxtKM
Ryan Andrews - http://www.precisionnutrition.com/all-about-gh
Eka Sari - http://ekasariastuti.blogspot.com/2013/07/puasa-dan-hormon-pertumbuhan.html
Hartman et al. - http://press.endocrine.org/doi/abs/10.1210/jcem.74.4.1548337
G Y Ho et al. - http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC329619/?page=4

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah

Copyright by Iqbal Ali. Diberdayakan oleh Blogger.